Journal of Issues in Midwifery

Pengaruh Media Audiovisual terhadap Minat Ibu Usia Reproduktif Dalam Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

Riya Ayomi Nurkhasanah, Reny Retnaningsih, Nila Widya Keswara, Zainul Alim — Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000

Kanker serviks, yang terutama menyerang wanita berusia antara 30 dan 50 tahun, menempati urutan kedua penyakit paling mematikan setelah kanker payudara. Penyakit ini berkorelasi dengan melakukan aktivitas seksual tanpa perlindungan, individu yang sering merokok, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah. Studi tersebut mengungkapkan bahwa hanya 30% orang yang didiagnosis dengan kanker serviks diidentifikasi pada tahap awal. Individu yang telah mengalami kanker serviks biasanya hadir dengan stadium lanjut dari penyakit ini. Upaya yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam pemeriksaan IVA terutama difasilitasi oleh inisiatif sosialisasi dan pendidikan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki dampak media audiovisual pada tingkat minat wanita usia subur dalam skrining IVA. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design dengan one group pre-post test design. Populasi penelitian adalah wanita usia subur yang belum menjalani skrining IVA. Sebanyak 50 ibu dilibatkan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling lengkap. Instrumen penelitian menggunakan skala Likert untuk pengumpulan data. Uji peringkat bertanda Wilcoxon dilakukan untuk menguji hipotesis, dengan nilai ρ yang dihasilkan sebesar 0,000, yang kurang dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan α sebesar 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan media audiovisual terhadap minat wanita usia subur untuk melakukan skrining IVA. Penggabungan teknologi digital baru, seperti media audiovisual, dapat dianggap sebagai strategi untuk mempromosikan kesehatan, khususnya dalam konteks skrining kanker serviks.

Analisis Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA Hangtuah Kota Tarakan

Nur Indah Noviyanti, Reza Bintangdari Johan, Rahmi Padlilah, Ruqaiyah — Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000

Masa remaja merupakan masa penularan dari anak-anak ke orang dewasa. Perubahan yang terjadi pada masa ini terlihat jelas baik secara fisik maupun psikis. Pada masa ini tidak hanya terjadi pertumbuhan menjadi lebih besar, tetapi juga terjadi perkembangan reproduksi. Masa ini ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang pesat sehingga diperlukan nutrisi yang cukup untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Setiap nutrisi yang diserap tubuh remaja akan menambah berat dan tinggi badan, serta menambah ukuran dan jumlah sel dalam tubuh. Kebutuhan energi dan protein pada remaja menjadi lebih besar karena adanya growth support (gelombang pertumbuhan pada remaja). Tidak hanya pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental, aktivitas remaja juga meningkat sehingga membutuhkan makanan yang mengandung gizi yang meningkat. remaja putri di kelompok usia Kota Tarakan (10-24 tahun) yaitu sebanyak 31.697 dari 245.701 jiwa. Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) yang besar untuk pembangunan bangsa. Status gizi remaja di Kalimantan Utara masih menjadi masalah yang belum terselesaikan dengan 26,2% remaja pendek dan 4,7 remaja sangat pendek. Jika dilihat dari status gizi IMT remaja di Kalimantan Utara yaitu sangat kurus 1,8%, kurus 6,1%, normal 78,8%, gemuk 9,3% dan obesitas 4%. Masalah gizi yang paling sering terjadi pada remaja putri adalah kekurangan zat besi yang menyebabkan mereka mengalami anemia. SMA Hangtuah memiliki 450 siswa, dengan total 158 siswa perempuan. Hasil survei awal yang dilakukan di SMA Hangtuah menunjukkan bahwa 7 dari 10 siswa mengalami anemia. Anemia dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari status gizi, pengetahuan, faktor keluarga, lingkungan, riwayat penyakit dan aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kejadian anemia pada remaja putri di SMA Hangtuah.

Optimasi Pemahaman Kader Posyandu terhadap Konsep 'Ibu Bahagia, Keluarga Bahagia' di Kota Malang

Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000

Posyandu plays a central role in organizing primary healthcare services in Indonesia. Posyandu cadres, as the primary agents providing education to mothers, aim to create healthy and happy families. Family happiness is not only related to physical health but also involves psychological and social dimensions. This activity was conducted to enhance the capacity and understanding of the concept of "happy mother" in the context of a happy family among 49 Posyandu cadres in Malang City. The training approach adopted includes lectures, group discussions, and assessments to measure changes in the understanding of Posyandu cadres. The results of pre and post-tests indicate a significant improvement in the understanding of Posyandu cadres regarding the concepts of a happy mother and a happy family, increasing from a score of 54.5 to 79. With a deeper understanding, Posyandu cadres are expected to provide more comprehensive support. The increased capacity of Posyandu cadres also provides opportunities for them to design and implement more effective educational programs on the concepts of a happy mother and a happy family. Therefore, it is anticipated that these efforts will bring about a significantly positive impact on the overall well-being of families and the community.

Keywords: Happy Family, Happy Mother, Posyandu Cadres

Persepsi Remaja Generasi Z Tentang Kesiapan Menikah Dan Keselarasan Kebijakan Pernikahan

mustika dewi, Mega Ulfah, Mergy Gayatri — Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000

Remaja generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1995 hingga 2012 dengan era digital. Sedangkan pelaksana dan pengambil kebijakan dipemerintahan terkait program edukasi untuk remaja dan pra nikah adalah generasi X dan Y. Lintas generasi ini memiliki karakter dan pemikiran yang berbeda. Sehingga perlu penyelerasan dalam menjalan setiap program yang dilaksanakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif remaja generasi Z tentang kesiapan menikah dengan keselarasan kebijakan pernikahan. Metode penelitian ini cross-sectional study dengan subjek remaja generasi Z yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Univeristas Brawijaya sejumlah 360 responden, petugas Kantor Urusan Agama (KUA), petugas kesehatan, dan petugas kelurahan. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Lowokwaru Kota Malang. Penelitian ini menggunakan google form, wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini didapatkan sebanyak 50,00% remaja tidak memiliki kesiapan menikah. Program tentang edukasi pernikahan oleh Departemen Agama sudah ada dilakukan oleh penyuluh KUA. Program kesehatan terkait remaja dan pra nikah juga sudah ada berupa program kesehatan remaja “Samara” di Kelurahan Lowokwaru yang dipandu oleh bidan bersama pokja IV PKK di kelurahan. Namun kegiatan oleh KUA maupun program kesehatan di kelurahan ini belum tersosialisasi dengan baik dan masih berupa media yang dipatang di dinding kantor. Metode edukasi yang diberikan masih bersifat konvensional berupa penyuluhan langsung, belum menggunakan media sosial yang mudah dijangkau oleh remaja. Disarankan program penyuluh agama maupun program kesehatan bagi remaja generasi Z dapat bersinergi. Bagi penelitian selanjutnya dapat menginisiasi aplikasi konsultasi dan edukasi berbasis website yang mudah diakses oleh remaja generasi Z.

The Relationship between Sleep Quality and Stress Levels with The Menstrual Cycle in Final Year Midwifery Student, Faculty of Medicine, Brawijaya University

Ni Komang Yeni Patma Sari, Nuretha Hevy Purwaningtyas, Dian Kusumaningtyas — Fri, 31 May 2024 00:00:00 +0000

Sari, Ni Komang Yeni Patma. 2023. The Relationship between Sleep Quality and Stress Levels with The Menstrual Cycle in Final Year Midwifery Student, Faculty of Medicine, Brawijaya University. Final Assignment. Bachelor of Midwifery Program, Faculty of Medicine, Brawijaya University. Supervisors: (1) dr. Nuretha Hevy Purwaningtyas, M.Sc., Sp. DLP (2) Dian Kusumaningtyas, S.Si.T., M.Keb

Background: Stress is a condition when a person is unable to accept the demands and pressures that exist. Sleep quality can be assessed by sleep duration, sleep latency, sleep disturbance and daytime functioning. Poor sleep quality can cause physiological function disorders in the body, especially hormonal disorders related to the menstrual cycle. Every woman will experience a different menstrual cycle based on the condition of their individual bodies. Menstruation can be affected by stress levels and sleep quality. Objective: Knowing the relationship between sleep quality and stress levels with the menstrual cycle in final year midwifery students FK UB. Methods: This study used a cross sectional design. The sample used according to the inclusion and exclusion criteria was 63 students. This research instrument used PSQI questionnaire, DASS questionnaire and menstrual cycle questionnaire. Bivariate analysis was performed with Chi Square test and Fisher's Exact test, and multivariate analysis was performed with logistic regression test. Results: There was no significant relationship between sleep quality and menstrual cycle (p-value 0.584) and there was no significant relationship between stress level and menstrual cycle (p-value 0.469) in final year Midwifery students FK UB. More in-depth research is needed related to other factors that cause students' menstrual cycles to be disrupted.

Keywords: Sleep Quality, Stress Level, Menstrual Cycle.